"Kuliah merupakan proses yang berakhir dengan mengekspresikannya dengan skripsi" Begitu menurut pendapat Partimah, pimpinan sekretariat bersama (sekber) Perguruan Tinggi Pertiwi cabang Cililitan.
Sudah menjadi keinginan mahasiswa dan mungkin merupakan salah satu amanat juga dari orang tua agar dapat menyelesaikan perkuliahannya dengan cepat dan memperoleh gelar sarjana.
Dalam perjalannya, perkuliahan merupakan sebuah proses transformasi dari masa remaja menuju kedewasaan. Dari yang dulu segalanya selalu disuapi, dalam masa kuliah segala sesuatunya menjadi tanggung jawab pribadi.
Selain itu, banyak juga pilihan lain yang membuat seorang mahasiswa meninggalkan atau menomorduakan aktivitas perkuliahaannya, antara lainnya ialah pekerjaan sampingannya, pekerjaan tetap (bagi mahasiswa kelas karyawan), kegiatan di unit kegiatan mahasiswa kampus, hobi, atau yang paling parah adalah rasa malas dan sifat hura-hura dengan gaya hidup hedonis.
Perguruan Tinggi Pertiwi sebagai salah satu lembaga penidikan tinggi ternama di Indonesia, memiliki komitmen yang kuat dalam hal ketepatwaktuan dalam meluluskan mahasiswanya, baik mahasiswa reguler maupun mahasiswa kelas karyawannya.
Hubungan yang intens selalu di jalin antara para mahasiswa dengan sekertariat bersama dan unit penjaminan mutu Perguruan Tinggi Pertiwi, hal itu diluar sistem perkuliahaan yang dibagi menjadi perkuliaan tatap muka dan perkuliaan online yang juga merupakan salah satu program yang dapat memudahkan mahasiswa dalam melakukan aktivitas perkuliahannya.
Perguruan Tinggi Pertiwi yang terdiri dari: Sekolah Tinggi Bahasa Asing (STBA), Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) dan Akademi Pariwisata (AKPAR) Merupakan salah satu perguruan tinggi yang selalu mengedepankan kesuksesan para mahasiswanya tanpa mengemplang aturan-aturan dari direktoran perguruan tinggi yang diawasi oleh komisi pengawas perguruan tinggi swasta di Indonesia.