Akademi Pariwisata Pertiwi mengadakan seminar kepariwisataan, dengan mengangkat tema “Konsinyering Keunggulan Produk dan Keunggulan Daya Tarik Pariwisata Dalam Rangka Pengembangan Pencitraan di Indonesia” Seminar ini, di bawakan lansung oleh Ibu Terta Tianiafi selaku asisten mentri pariwisata Indonesia. Pada seminar ini dijelaskan perkembangan industri pariwisata Indonesia di mata Internasional dan berbagai macam keragaman pariwisata Indonesia yang memiliki potensi untuk berkembang.
Di awal sesi pembicara menanyakan kepada para peserta seminar, kenapa kalian memilih untuk masuk ke dalam dunia pariwisata? Para peserta yang merupakan mahasiswa akademi pariwisata ada yang menjawab kalau Ia memilih dunia pariwisata karena menyukai kegiatan traveling.
Ibu Terta sedikit menjelaskan bahwa dunia industri pariwisata bukan sekedar jalan-jalan semata, melainkan bagaimana cara kita untuk membangun setiap objek di berbagai daerah untuk menghasilkan income bagi para industri pariwisata itu sendiri. Beliau juga memberi motivasi kepada peserta seminar agar tidak berendah diri karena nantinya akan menjadi lulusan pariwisata, tetapi justru harus bangga menjadi lulusan pariwisata karena pariwisata ini memberikan dampak positif untuk suatu negara.
Konsinyering yang merupakan q proses mengumpulkan pegawai di suatu tempat (hotel, penginapan, ruang rapat lainnya) untuk menggarap pekerjaan secara intensif yang sifatnya mendesak. Indonesia adalah Negara yang mempunyai berbagai macam ke anekaragaman dari budaya, wisata, sosial, hingga tempat tempat untuk di kunjungi oleh para wisatawan asing. Namun, kita juga mengetahui bahwa banyak objek-objek wisata di Indonesia yang sekarang sudah semakin rusak karena tidak terkelola dengan baik.
Oleh karena itulah kementrian pariwisata melakukan konsinyering untuk menggali keunggulan produk dan keunggulan daya tarik pariwisata yang akan dipromosikan kepada dunia internasional sebagai langkah pengembangan pencitraan pariwisata Indonesia di mata dunia.
Langkah yang dilakukan oleh kementrian pariwisata antara lain melakukan gerakan 16:7:16 yang berarti 16 destinasi utama yang difokuskan untuk di tata atau dipasarkan ke luar negri dan 7 pariwisata tematik serta 16 pasar. tempat tempat yang akan diprogam meliputi Danau Toba, Kota Tua, Kepulauan Seribu, Borobudur, Bromo - Semeru, Kintamani, Menjongan, Gunung Rinjani, Pulau Komodo, Ende D Kelimutu, Tanjung Puting, Tanah Toraja, Pulau Bunaken, Wakatobi, dan Raja Ampat. Progam ini adalah kesepakatan antara pariwisata indonesia dan luar negri untuk mendapat perhatian khusus serta menjual dan memperkenalkan 16 tempat tersebut ke mata dunia untuk dapat di kunjungi oleh wisatawan asing.
Berdasarkan hasil quick count yang di lakukan oleh kementrian pariwisata, sektor kepariwisataan tahun 2012 memiliki dapak positif terhadap penyerapan tenaga kerja di Indonesia. Antara lain 8,37% atau sekitar 9,28 juta orang dari total angkatan kerja dan Rp. 104,5 trilyun untuk upah gaji tenaga pariwisata.
Sangat mengejutkan bukan? Oleh karena itu Ibu Terta Tianiafi selaku pembicara seminar yang mewakili Kementrian Pariwisata Indonesia mengatakan kepada para mahasiswa dan mahasiswi pariwisata untuk berbangga hati menjadi lulusan pariwisata, karena dapat membantu perputaran roda perekonomian pada suatu daerah pariwisata dan meningkatkan perolehan devisa negara dari kunjungan wisatawan asing.
Seminar ini diakhiri dengan mengisi kuesioner dan bernyanyi lagu daerah bersama-sama. Civitas Akademi Pariwisata Pertiwi sangat senang dengan diadakannya seminar seperti ini, karena mereka merasa memperoleh manfaat dan membuka carkrawala tentang dunia pariwisata domestik di mata internasional. Para mahasiswa mengharapkan agar seminar-seminar mengenai dunia kepariwisataan diadakan lagi untuk meng-update informasi mengenai perkembangan dunia pariwisata Indonesia. (Sumber)